Setiap orang
punya cerita...
Setiap orang
punya cerita. Seperti hal nya diriku. Cerita ini hanyalah cerita, yaa bisa di
bilang “cerita sederhana dalam penantian”. Aku, sebut saja “ wanita”. Kau tahu
? siapa yang selalu aku sebut dalam do’a selain ayah dan ibu? Iya , benar.
Kamu. Dalam sujud di sepertiga malam, kau ku sebut. Entah, kau sebut namaku
dalam do’amu atau tidak sama sekali.
Setiap orang
punya cerita. Seperti hal nya diriku. Kumiliki cerita tentang kamu. Kamu . iya
aku melihatmu. Namun sapaan maupun senyuman jarang ditorehkan. Aku berinsting
mungkin engkau menghindariku. Tidak, engkau hanya menunggu saat yang tepat. Itu
harapku. Harap dalam diam yang berasosiatif dengan kecemasan.
Setiap orang
punya cerita. Seperti halnya diriku. Tidakkah kau tahu? Ah, mungkin kau lupa.
Naluri ku kadang berkata “tidak” jika hati berkata”apakah dia jodohku?”. Yaaa
sulit, memang sulit mencerna apa yang ada di pikiranmu. Entah sosok seperti
bunga atau kepompong. Tapi yang harus kau tahu, kepompong bisa berubah jadi
kupu-kupu yang indah. Kau sependapat denganku bukan? Sungguh indah.
Setiap orang
punya cerita. Seperti halnya diriku. Diriku... yang merindukan laki-laki
berkharisma yang ku nanti. Kinipun aku mulai menyadarimu, kaulah
inspirasiku...entah harus kumulai darimana..dari do’a yang kulantunkan tiap
malam. Iya, memang dari situ dan hingga kelak kan dipersatukan.
Setiap orang
punya cerita. Seperti halnya diriku. Cerita indah tersembunyi. Cerita cinta
dalam diam. Cerita kerinduan dalam do’a. Ceria sayang dalam penantian. Hingga
tersimpul janji suci. Janji sehidup semati.