Jumat, 26 Desember 2014

Setiap Orang Punya Cerita (diary)

Setiap orang punya cerita...

Setiap orang punya cerita. Seperti hal nya diriku. Cerita ini hanyalah cerita, yaa bisa di bilang “cerita sederhana dalam penantian”. Aku, sebut saja “ wanita”. Kau tahu ? siapa yang selalu aku sebut dalam do’a selain ayah dan ibu? Iya , benar. Kamu. Dalam sujud di sepertiga malam, kau ku sebut. Entah, kau sebut namaku dalam do’amu atau tidak sama sekali.

Setiap orang punya cerita. Seperti hal nya diriku. Kumiliki cerita tentang kamu. Kamu . iya aku melihatmu. Namun sapaan maupun senyuman jarang ditorehkan. Aku berinsting mungkin engkau menghindariku. Tidak, engkau hanya menunggu saat yang tepat. Itu harapku. Harap dalam diam yang berasosiatif dengan kecemasan.

Setiap orang punya cerita. Seperti halnya diriku. Tidakkah kau tahu? Ah, mungkin kau lupa. Naluri ku kadang berkata “tidak” jika hati berkata”apakah dia jodohku?”. Yaaa sulit, memang sulit mencerna apa yang ada di pikiranmu. Entah sosok seperti bunga atau kepompong. Tapi yang harus kau tahu, kepompong bisa berubah jadi kupu-kupu yang indah. Kau sependapat denganku bukan? Sungguh indah.

Setiap orang punya cerita. Seperti halnya diriku. Diriku... yang merindukan laki-laki berkharisma yang ku nanti. Kinipun aku mulai menyadarimu, kaulah inspirasiku...entah harus kumulai darimana..dari do’a yang kulantunkan tiap malam. Iya, memang dari situ dan hingga kelak kan dipersatukan.


Setiap orang punya cerita. Seperti halnya diriku. Cerita indah tersembunyi. Cerita cinta dalam diam. Cerita kerinduan dalam do’a. Ceria sayang dalam penantian. Hingga tersimpul janji suci. Janji sehidup semati.